![]() |
(Photo bersama setelah selesai materi I: Aswaja sebagai Manhaj Al-Harakah, dok. pribadi) |
Pengurus Komisariat (PK) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Wahid Hasyim Semarang mengadakan Pelatihan Kader Dasar (PKD) selama 3 hari 2 malam, terhitung sejak hari Jum'at (24/05/2024) hingga Minggu (26/05/2024), bertempat di SMK Sultan Trenggono, Gunungpati, Semarang.
M. Rizqon Najib, Koordinator Biro Kaderisasi menjelaskan, tema yang diusung pada PKD kali ini yaitu “Aktualisasi Nilai Islam Moderat Sebagai Paradigma Berpikir Dalam Membentuk Kader Ulil Albab”. Pemilihan tema ini berangkat dari analisis polemik oleh Sahabat/i PMII Komisariat terkait kaderisasi dan regenerasi PMII itu sendiri.
“Dengan dilaksanakannya PKD, dimaksudkan untuk menghindarkan kader dari kesalahan cara pandang, yaitu berpikir statis dan konservatif, sehingga diharapkan mampu membentuk pribadi kader yang moderat dengan pemahaman yang benar”, kata Najib, Minggu, (26/05/2024).
Sementara itu, M. Nabil Fauzulaini, selaku ketua umum PMII Komisariat Wahid Hasyim mengatakan, penyelenggaraan PKD tahun ini diikuti oleh 55 peserta baik berasal dari internal PMII Wahid Hasyim sendiri maupun eksternal Komisariat Wahid Hasyim yang ada di Jawa Tengah.
“Peserta PKD tahun ini mencapai 55 peserta yang berasal dari internal Komisariat Wahid Hasyim, kemudian sisanya berasal dari eksternal PMII Wahid Hasyim, ada dari Komisariat Abdurrahman Wahid (STAI IC Demak), Komisariat Sultan Agung (UNISSULA), Komisariat Ki Ageng Ganjur (UIN Abdurrahman Wahid Pekalongan), juga ada yang dari Universitas Padjadjaran Bandung”, ungkap Nabil, Minggu (26/05/2024).
Nabil menambahkan, selama 3 hari 2 malam para peserta mendalami materi-materi PKD yang secara keseluruhan ada 10 materi, seperti Aswaja sebagai manhajul harakah (Keaswajaan), Paradigma PMII (Ke-PMII-an), format ekonomi dan politik (Keindonesiaan), nahdlatun nisa', dan strategi pengembangan PMII.
Selain itu mereka juga diberi materi teknik lobbying, analisis wacana, analisis sosial, studi advokasi, dan managemen aksi. Adapun penyampaian materi dilakukan dengan menggunakan metode dialektis interaktif dan drill method, yang dibagi menjadi dua kelas, ujar Nabil.
Pewarta: Ni’am Azhari (Koordinator Lembaga Kajian dan Penerbitan PMII Wahid Hasyim)
Posting Komentar